Senin, 09 Maret 2015

Keindahan Lantunan Lagu Puisi

KEDIRI – (28/02) Perlombaan JMC ke-VII terus berlangsung dengan sangat meriah. Kali ini diadakan sebuah lomba musikalisasi puisi yang bertempat di aula MAN 3 Kediri. Pelaksanaan lomba ini berbeda dengan lomba sebelumnya, karena lomba musikalisasi puisi ini dilaksanakan bersamaan dengan acara perpisahan PPL dari STAIN Kediri dan UIN Malang yang telah mengajar di MAN 3 Kediri selama kurang lebih dua bulan. Sebelum pelaksanaan lomba ini terlebih dahulu diadakan pembukaan dan sambutan-sambutan seperti halnya acara perpisahan biasanya. Lalu, baru diadakan perlombaan musikalisasi puisi saat memasuki acara pensi.

 Lomba ini diikuti oleh gabungan dari kelas X dan XI yang berjumlah 5-7 orang. Kelas yang berkolaborasi ditentukan secara acak serta tidak boleh memilihnya sendiri. Puisi yang digunakan dalam perlombaan telah ditetapkan oleh panitia, sehingga semua peserta menggunakan puisi yang sama. Namun, aransemen lagu puisi mereka berbeda-beda.

Dari peserta kebanyakan menggunakan nada lagu yang pelan dan kurang bersemangat. Tetapi, yang mengejutkan yaitu ada salah satu peserta yang menggunakan lagu dangdut untuk musikalisasi puisi mereka. Dan itu membuat para penonton terutama siswa laki-laki kelas XI yang kebetulan bertempat paling belakang ikut bergoyang. Semua menikmati lagu tersebut dengan suka ria karena dalam kelompok peserta tersebut ada salah satu anggotanya yang memainkan alat musik gendang.

Alat musik yang digunakan para peserta untuk menunjang lagu mereka tidak ditetapkan oleh panitia. Mereka bebas menggunakan alat musik apapun. Sehingga, alat musik yang mereka gunakan beragam, antara lain yaitu gitar, pianika, biola, seruling, gendang, dan botol yang diisi pasir.

Kendala yang mereka alami tidak banyak, diantaranya yaitu masalah teknis dan kepercayaan diri mereka. Namun, dalam perlombaan tersebut para peserta telah melakukan yang terbaik serta menampilkan penampilan yang sangat bagus dan berkesan. Sehingga, para juri pun bingung menentukan siapa pemenanganya. (expo)

Keberhasilan Dicapai Setelah Mengalami Berbagai Proses

Potret keahlian peserta lomba poster JMC VII
Potret keahlian peserta lomba poster JMC VII

KEDIRI – (27/02) Pada hari ini diadakan lomba menggambar poster dengan tema “ Dreamer is winner “ sebagai serangkaian acara JMC ke-VII. Lomba ini diadakan di kelas X-MIPA 2. Para peserta berjumlah satu orang yang merupakan perwakilan dari tiap kelas X dan XI. Poster dibuat sepenuhnya di tempat perlombaan, dari rumah para peserta hanya menyiapkan objek yang ingin digambar atau desain dari poster yang ingin dibuat. Untuk menyelesaikan poster para peserta diberi waktu  dua jam. Namun, waktu tersebut ternyata belum cukup, sehingga diberi tambahan waktu 15 menit.

Kriteria penilaian dalam lomba tersebut yaitu keselarasan tema, kerapian, dan keterpaduan warna. Untuk peralatan menggambar dan warna, para peserta membawanya sendiri dari rumah dan panitia hanya menyediakan selembar kertas berukuran A3.

Salah satu kendala yang dialami oleh peserta yaitu tema yang masih abstrak dan sulitnya mencari inspirasi. Hal ini dirasakan oleh Dinang, yang merupakan peserta perwakilan dari kelas X-MIPA1. Awalnya ia sudah membuat desain dari rumah dan sudah menentukan objek yang ingin ia gambar.

Namun, ketika melihat ukuran kertas yang besar, ia merasa jika digambar dengan desain awal hasilnya akan jelek dan gambarannya belum memenuhi seluruh kertas gambar. Sehingga, ia merubah desain yang telah ia buat dari rumah dengan inspirasi yang baru ia dapat dan juga dibantu oleh kakak kelas. Tetapi, meskipun demikian hasil yang ia buat tidak menyimpang dari desain awal. Hanya sedikit yang dirubah dan dikurangi.

“Saya sangat senang dan bangga bisa mewakili kelas dalam lomba poster kali ini”, ujarnya.

Walaupun ia mengalami kendala dalam lomba tersebut tetapi ia sudah melakukan yang terbaik dan bisa selesai sebelum batas waktu yang diberikan habis. (expo)

Senin, 23 Februari 2015

Kekompakan Lebih Utama Daripada Sekedar Suara yang Bagus

Salah satu kontestan kompetisi acapella yang diadakan Pers Jurnalis MAN 3 Kediri.
KEDIRI – (21/02) Acara JMC ke-VII terus berlanjut dengan diadakannya berbagai perlombaan. Pada hari kedua diadakan perlombaan akapela. Akapela merupakan sejenis nasyid namun lebih modern dan biasanya ditambah dengan variasi gerakan. Lomba ini diikuti oleh enam peserta dari perwakilan tiap kelas dan di selenggarakan di kelas X-SOS 4. Lomba ini terkesan tertutup karena tidak dipertontonkan pada banyak orang dan di dalam ruang kelas hanya terdapat peserta lomba dan dua juri yaitu Ibu Aan Suryani, SPd. dan Bapak Nur Said, SAg.

Bagi siswa yang ingin menyaksikan lomba tersebut hanya bisa mendengar suaranya dari luar. Lomba tersebut berjalan dengan teratur dan efektif. Para peserta lomba dipanggil satu per satu memasuki ruang kelas dengan tertib. Dalam perlombaan akapela ini kostum tidak menjadi masalah. Namun, ada salah satu peserta dari kelas XI yang memakai kostum berupa almamater berwarna hitam.

Sangat disayangkan karena ada peserta lomba yang didiskualifikasi, penyebabnya yaitu karena terlambat, namun ada juga yang salah satu anggotanya  tidak bisa hadir. Bahkan, ada juga salah satu peserta yang mengundurkan diri.

Dalam perlombaan akapela tersebut, para peserta diberi waktu maksimal lima menit untuk tampil dan waktu tersebut dirasa sudah cukup. Malah, banyak peserta lomba yang hanya menampilkan akapela kurang dari lima menit.

Kendala yang mereka alami saat tampil yaitu grogi atau demam panggung. “Untuk mengatasi hal tersebut kita hanya perlu tenang dan tidak menganggapnya sebagai suatu perlombaan, tetapi cukup menganggapnya seperti menyanyi biasa”, ujar salah satu peserta lomba yang merupakan perwakilan dari kelas X-MIPA1.

Dalam lomba akapela tersebut, mereka menampilkan sebuah lagu yang berjudul Gundul-Gundul Pacul dan Gambang Suling, mereka menyanyikan lagu tersebut dengan kompak dan penuh semangat. Meskipun penampilan mereka tidak sebaik saat latihan. Namun, mereka telah berusaha menampilkan yang terbaik dan mereka yakin bisa lolos ke tahap selanjutnya. (expo)

Beberapa video acapella setiap peserta kompetisi tergabung dalam playlist berikut :

Minggu, 22 Februari 2015

Usaha Keras Membuahkan Hasil yang Maksimal

KEDIRI – (20/02) Jurnalist Mading Competition (JMC) merupakan salah satu acara yang diadakan oleh ekstra kulikuler Pers Jurnalistik (PJ) yang cukup besar dan dibuka untuk umum. Tahun ini, JMC sudah memasuki tahun yang ke-VII. Acara ini dilakukan di lingkungan MAN 3 Kediri dan diikuti oleh seluruh murid di MAN 3 Kediri baik anggota PJ atau bukan. Untuk memeriahkan acara tersebut, banyak perlombaan yang diadakan, yang pertama yaitu lomba desain buletin yang diadakan pada hari Jumat. Lomba tersebut bertempat di lab. komputer satu dan diikuti oleh perwakilan dari setiap kelas yang berjumlah dua orang. Untuk menyelesaikan desain tersebut para peserta lomba diberikan waktu dua jam dan sebelumnya sudah dikerjakan 50 % dari rumah.

Meskipun demikian, masih saja ada peserta lomba yang belum mengerjakan sama sekali dari rumah dan dia hanya mengandalkan waktu yang disediakan pada saat lomba. Padahal, menurut pengakuan dari salah satu peserta lomba mengatakan bahwa, waktu dua jam yang disediakan dirasa tidak cukup karena membutuhkan waktu lebih untuk berdiskusi dengan teman kelompok.

Tema dari desain buletin tersebut sama dengan tema JMC kali ini yaitu “Dreamer is a winner”. Para peserta lomba dituntut untuk membuat delapan lembar buletin dan setiap halaman diberi rubrik di bagian pojok atas. Salah satu peserta lomba desain buletin tersebut adalah Maul dan Jung, mereka merupakan perwakilan dari kelas X-MIPA1. Mereka mengaku awalnya bingung untuk menentukan judul dari sampul depan buletin tersebut. Namun, pada akhirnya mereka menggunakan judul “Kita Terlahir Untuk Menjadi Pemenang”. Desain 50% yang mereka buat dari rumah mengalami banyak perubahan. “Menurut kami, desain yang kami buat terlalu biasa dan tidak sebagus peserta yang lain. Sehingga, desain yang kami buat dari rumah hampir semuanya dirubah”, ujar mereka.

Kendala yang mereka alami dalam proses pembuatan desain buletin yaitu susah dalam memadukan warna. Awalnya mereka merasa khawatir jika tidak bisa menyelesaikan desain buletin tersebut dengan tepat waktu. Namun, akhirnya mereka bisa berhasil menyelesaikan desain buletin tersebut setelah mengalami proses yang panjang dalam memperoleh ide dan usaha yang keras. Walaupun, peserta lain hasilnya lebih bagus dan bervariasi namun mereka yakin kalau hasil mereka tidak kalah bagus dengan peserta lainnya. (expo)